• KEBEBASAN. Yups, kebebasan, anda bebas untuk memulai menggunakan internet dari kapan, untuk apa, bagaimana caranya, semua bebas anda lakukan. Mau sekedar browsing info di Pakde Google, NgeBlog, update status di twiiter dan facebook, atau bahkan mencari recehan-recehan dollar. Bebas, itulah saat anda mengenal internet, sehingga gaya hidup baru ini, di Indonsia telah menembus kalangan umur, mau tua, muda, remaja, anak sekolah, bapak-bapak di kantor, ibu-ibu di rumah sambil megang blackberry (hehe, hebat nih ibu-ibu) dan masih banyak lagi kebebasan yang bisa anda curahkan dengan internet.
• MEDIA EKSPRESIF. Nah, jika anda mengamati era tahun 90an, itu sejak saya masih berumur anak-anak SD dan SMP, internet telah ada, namun gebrakan fasilitas yang ditawarkan sangat minim. Sehingga cenderung masyarakat indonesia menggolongkan internet adalah “Barang Mahal” yang digunakan saat benar-benar butuh saja. Sekarang? Sangat ekspresif, bahkan kata-kata lebay dan alay banyak membanjiri media internet, mau di tweeter, facebook, ini bukan lagi jaman 90an, dimana hanya artis saja yang lebay mengumbar popularitas dan kita hanya menonton, namun kita sendiri bisa menjadi artis bagi kalangan kita sendiri, teman kantor, teman kuliah, hehe, sangat ekspresif, coba bandingkan sendiri.
• UANG oh UANG. Dulu, media internet digunakan sebatas bajak membajak media kreatif seperti musik dan film, dan lagi-lagi itu digunakan untuk mendulang keuntungan satu pihak saja, namun sekarang, semua pengguna internet bisa mendulang uang, misalnya, bisnis PPC (pay per click) cuma butuh modal internet, dan website penyedia PPC, anda sudah bisa mengeklik tiap hari untuk mendulang dollar. Mudah bukan? Apa? Tidak berkelas? Wah… kalau begitu cobalah bisnis alternatif, seperti menjual Virtual Credit Card (VCC), jasa penyedia domain dan hosting, menjual ebook motivasi, itu masih men¬jadi sarana alternatif loh, atau sekalian saja jasa makelar barang di forum-forum belanja seperti web-blog? Silahkan bereksplorasi.
• AKSES KEILMUAN. Haha, hayo ngaku… siapa yang lebih cenderung mencari ilmu di internet ketimbang di perpustakaan? Hm… gaya hidup bukan? Saat tugas apapun, atau info apapun yang ingin dicari, ya paling mudah dicari lewat internet. Cukup mengetikkan kata kunci atau frase kalimat di Google, dan TARA… hehe, muncul ribuan info bahkan jutaan sampai yang paling tidak nyambung sekalipun ikut muncul. Nah, jika kita menilik 10 tahun kebelakang, atau 15 tahun sebelum ini, perpustakaan tetap menjadi rujukan profesional yang diandalkan. Yah, waktu merubah segalanya, bahkan di Indonesia.
• REFRESING. Ini cukup rumit sih menurut saya. Contohnya, seorang karyawan yang kebetulan bekerja di depan komputer yang terpasang internet, disela-sela kerjanya, tak lupa untuk bermain facebook, refresing bukan? atau seorang anak seklah, disela-sela guru menjelaskan, mecoba membuka facebook lewat hapenya untuk update status, refresing bukan? Hehe, masih banyak contoh lainnya, yang berarti internet tidak dipungkiri sebagai media refresing instant daripada buang-buang duit di mall atau buang-buang bensin wisata alam.
5 Alasan Mengapa "Internet" Menjadi Gaya Hidup
10:15 PM
Unknown