PEMANDANGAN SUNGAI DI KOTA PADANG
Lubuk Minturun, hadir bagai oase yang menyegarkan. Ya, sejuk di antara panasnya Kota Padang. Aliran sungai yang jernih dan masih banyaknya pepohonan, membuat daerah ini menjadi lebih teduh dan nyaman untuk dikunjungi.
Lubuk Minturun merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Koto Tengah, Padang. Daerah ini sudah terkenal di kalangan masrakat Padang. Di sana terdapat sebuah sungai yang namanya juga Sungai Lubuk Minturun.
Berjalan sekitar 30 menit ke arah timur dari Kota Padang, Anda akan melihat nuansa yang lebih sejuk di sini. Sebelum bulan Ramadhan, warga Sumatera Barat berbondong-bondong duntuk melakukan ritual Balimau. Balimau adalah ritual mandi suci yang bisa dilakukan sebelum masuk bulan Ramadhan.
Di sini Anda bisa melepaskan penat dari cuaca Padang yang cukup menyebalkan untuk beberapa pengunjung yang berasal dari kota besar. Berendam di sejuknya air sungai yang bening dengan kerindangan pohon di pingirnya, sungguh sangat damai.
SUNGAI DAN PEGUNUNGAN BUKIT BARISAN DI KOTA PADANG
Bosan di Lubuk Minturun? Anda bisa berjalan lagi ke arah timur. Kesejukan hawa pegunungan Taman Hutan Raya Bung Hatta (Tahura) siap memanjakan mata, tubuh, dan pikiran Anda.
Berada di ketinggian 600-1.000 mdpl, tumbuhan-tumbuhan langka dan beberapa satwa yang dilindungi menjadi penghuni hutan lindung ini. Segarnya hijau pohon-pohon dan suara nyanyian hewan-hewan penghuni hutan, setia menemani perjalanan kali ini.
Masih memiliki tenaga yang kuat, teruslah berjalan lebih ke atas lagi! Di sana Anda akan menemukan sebuah tempat peristirahatan yang tidak terlalu luas. Tempat ini biasa disebut Sitinjau Lauik, tempat meninjau untuk melihat laut atau juga disebut Padang Scenic Point. Dari tempat ini Anda bisa menikmati pemandangan Kota Padang yang diselimuti kabut tipis dan birunya samudera Hindia serta lekuk-lekuk garis pantainya.
Nah, tidak lengkap rasanya kalau hanya jalan-jalan waktu siang hari. Menyusuri Kota Padang di malam hari sudah pasti menjadi rencana wajib. Tidak hanya indah daerah ini juga menjadi kota yang sangat bersih. Lihat saja sepanjang jalan Prof. Hamka, Jend. Sudirman, dan Khatib Sulaiman!Jejeran gedung-gedung dengan keunikan yang tidak ada dibelahan dunia manapun ada di sini. Gedung-gedung ini berhiaskan atap gonjong yang lancip menusuk langit. Rata-rata gedung di kawasan ini dihiasi ornamen-ornamen khas Minangkabau yang indah.
Jalanan beraspal, tata ruang yang rapih, dan bebas sampah, itulah Kota Padang. Sungai-sungai dan jembatan yang Anda lewati sepanjang rute perjalanan juga terlihat sangat bersih, tidak ada coretan nakal seperti pemandangan khas di kota besar. Bahkan salah satu sungainya yang bernama Banda Bakali, sering dijadikan arena olahraga Kano dan Perahu Naga.
SUNGAI LUBUK MINTURUN
Ingat, Padang memang memiliki kesamaan dengan Jakarta, kecuali kebersihan, kerapihan, dan ketertibannya. Singgahlah di Jl Permindo dan Jl Damar. Di sinilah pencipta keramaian padang. Selain banyaknya jejeran pertokoan, remaja Kota Padang juga selalu memenuhi jalan ini. Bukan cuma nongkrong dan bercanda saja, mereka yang bermain di sini juga menjajakan hasil kreasi mereka. Yah, seperti Malioboronya Kota Padang.
Pada malam hari, Simpang Kinol di daerah Pondok, kawasan kota lama juga digelar aneka makanan khas Minang Peranakan. Meskipun, masih didominasi makanan khas Minang, Anda juga bisa menemukan beberapa restoran Chinese food atau campuran Minang dan Tiong Hoa di sini.
Seru, capek, kenyang, dan keren! Hal inilah yang pantas menggambarkan kota kelahiran rendang ini.