Dia bernama Abdullah Muhammad bin Musa Al-Khuwarizmi. Dilahirkan pada tahun 164 H (780 M) di daerah Khuwarizm di Asia Tengah (Anatolia) dan wafat di Baghdad pada tahun 232 H (847 M).
Al-Khuwarizmi memiliki memiliki beberapa hasil penelitian ilmiah dan buku-buku yang dikarang di bidang matematika (menghitung, aljabar, dan geometri), astronomi, geografi, dan musik. Dia mendapatkan kepercayaan dari dua khalifah; Al-Ma’mun dan Al-Watsiq, sehingga keduanya menyerahkan tugas-tugas penting kepadanya dan menugaskannya untuk mengadakan riset-riset ilmiah.
Penemuan ilmu Al-Jabar
Ilmu Aljabar adalah ilmu peninggalan Arab-Islam dan karya dari Al-Khuwarizmi. Dia menggagas ilmu ini dan menjadikannya sebagai ilmu tersendiri yang terpisah dari ilmu hitung. Asal mula penamaannya adalah bahwa ketika dia menggagas ilmu Aljabar, dia menulis sebua buku penting yang berjudul Aljabar wal Muqabalah. Akan tetapi kata yang pertama lebih identik dengan nama ilmu ini, sehingga disebut Aljabar.
Penemuan di bidang Trigonometri
Al-Khuwarizmi mempelajari hitungan trigonometri dan mengadakan penelitian tentangnya. Dia adalah orang yang pertama kali membuat dan menerbitkan tabel trigonometri Arab, yang di dalamnya juga terdapat sinus dan tan. Tabel-tabel ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad kedua belas Masehi.
Penemuan di bidang ilmu Falak (Astronomi)
Al-Khuwarizmi ikut andil dalam mengukur lingkaran bumi yang dilakukan pada masa Khalifah Al-Ma’mun. Pengukuran ini dilakukan dengan cara menggunakan ilmu astronomi. Untuk tujuan itulah dibentuk dua tim yang terdiri dari para ilmuwan, salah satunya mengarah ke utara dan satunya mengarah ke selatan pada garis lintang yang sama. Setelah itu, masing-masing tim menentukan garis bujur di tempat tibanya dengan cara mengukur ketinggian bintang kutub. Dari dua pengukuran itu, para ilmuwan muslim kemudian menghitung derajatnya yang pada gilirannya dipergunakan untuk menghitung lingkaran bumi dan separuh wilayah bumi dengan tingkat ketelitian lebih tinggi.
Penemuan di bidang ilmu Geografi
Dalam ilmu geografi, Al-Khuwarizmi menulis buku “Shuratul Ardh” yang membenarkan pendapat Ptolemaeus dan menulis peta yang lebih detil dari pada peta yang ditulis oleh Ptolemaeus. Dia juga menulis buku berjudul “Taqwimul Buldan.” Seorang orientalis Italia, Carlo Nallino mengakui bahwa buku-buku yang ditulis oleh Al-Khuwarizmi dalam ilmu geografi dan astronomi bukan hanya sekedar kutipan dari ilmu geografi bangsa Yunani, akan tetapi dia telah mampu membuat membuat ilmu geografi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
(Disarikan dari buku 147 Ilmuwan Sepanjang Sejarah Islam karya Muhammad Gharib Gaudah)