Sel kanker juga dapat menyerang organ reproduksi wanita yang berfungsi sebagai tempat tumbuh kembang janin. Secara anatomis rahim dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian atas disebut badan rahim dan bagian bawah disebut mulut rahim. Kanker ini dapat terjadi pada kedua bagian rahim tersebut, namun kanker mulut rahim merupakan kanker yang paling banyak diderita. Penyebab terjadinya kanker pada rahim ini belum diketahui secara pasti, namun diduga berhubungan dengan perilaku seksual dari penderita, infeksi oleh virus HPV (Human papiloma virus) dan termasuk beberapa faktor resiko yang diduga juga ikut berperan seperti Mitra seksual lebih dari satu orang, melakukan hubungan seksual pada usia masih sangat muda, jumlah anak yang dilahirkan, nutrisi, merokok, maka hindarilah semaksimal mungkin hal-hal yang termasuk diatas.
Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah adanya perdarahan yang keluar melalui vagina, umumnya perdarahan yang terjadi berupa perdarahan paska hubungan seksual, walaupun adakalanya timbul sebagai perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan sesudah menopause. Pada penderita dengan stadium yang lebih lanjut penderita akan sering mengeluhkan keputihan yang berwarna putih dan kuning kehijauan yang berbau busuk yang khas dan tidak terasa gatal.
Bila telah terjadi stadium lanjut atau telah ada penyebaran dari sel-sel kanker ke organ lain maka dapat ditemukan gejal seperti sesak nafas, nyeri pada tulang dan sendi, dan keluhan saat buang air kecil yang terasa nyeri.
Pada kanker mulut rahim yang dapat terdeteksi dini dan masih dalam stadium awal, maka masih dapat ditolong dengan dilakukan operasi pengangkatan pada bagian yang terkena kanker, namun bila telah mencapai stadium yang tinggi selain operasi juga harus dilakukan radiasi penyinaran sinar X pada tempat yang terkena dan bila telah terjadi penyebaran sel kanker maka harus dilakukan kemoterapi yaitu penyuntikan zat yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Pencegahan terbaik tentunya dengan menghindari faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker, namun juga perlu dilakukan upaya pendeteksian lebih dini untuk mencegah komplikasi dari stadium yang lebih lanjut. Cara terbaik untuk pendeteksian dini tersebut adalah dengan pemeriksaan pap smear yaitu dilakukan dengan cara mengambil apusan lendir dari mulut rahim penderita kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk melihat apakah sudah terinfeksi oleh virus HPV dan adanya sel-sel prakanker. Pemeriksaan ini dapat dilakukan diprakter dokter spesialis kandungan atau di rumah sakit dan cara ini sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali terutama untuk wanita usia diatas 40 tahun. Cara melakukan tes pap smear yaitu sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual kurang lebih 24 jam kebelakang, tiga hari tidak menggunakan obat yang dimasukkan ke vagina atau vagina douche.
Penyakit Kanker Rahim, Gejala Dan Pengobatannya
10:08 PM
Unknown