Bukankah kaum muslimin itu bagaikan satu tubuh, dimana jika ada salah satu bagian yang tersakiti maka semua merasakannya. San mgkn inget hadits rasul dari Ahmad dan Abu Daud meriwayatkan dari Tsauban,
“Berbagai bangsa sebentar lagi akan menyerang kalian dari segala penjuru, bagaikan gerombolan rayap menyerang tempat makan mereka. Para sahabat bertanya: ‘Apakah hal itu karena kita pada waktu itu berjumlah sedikit?’ Rasulullah menjawab: ‘ tidak, bahkan kalian pada waktu itu banyak, tetapi kalian adalah buih, bagaikan buih air bah. Sesunguhnya Allah akan mencabut kewibawaan kalian dan pada waktu yang sama Allah menimpakan wahn pada hati kalian’. Para sahabat bertanya: ‘ Apakah wahn itu ya Rasulallah?’, beliau menjawab: ‘cinta dunia dan takut mati’.
Umat Islam yang banyak namun lemah, ya lemah dari hatinya dan lemah karena seperti anak ayam yang kehilangan induk, ini bukan soal romantisme sejarah jika kita merindukkan persatuan seperti dulu kan? karena Islam itu bukan hanya ritual ibadah tapi dia mesti tegak di muka bumi sebagai rahmatan lil alamin untuk melaksanakan aturan Alloh, kalau sudah begitu akan kentara banget rasa persaudaraan dan persatuan yang hanya didasarkan atas kecintaan terhadap Alloh, ga memandang karena alasan lain, Duh ya Rabb kapankah itu?