Paranormal kesohor Ki Gendeng Pamungkas buka-bukaan soal ilmu
santet yang dipelajarinya. Ki Gendeng mengaku pertama kali belajar ilmu
santet dari seorang guru di Sukabumi Selatan. Bahkan baru belajar
sembilan hari, Ki Gendeng langsung bisa menyantet orang hingga
meninggal.
Tak hanya itu, ilmu santet yang dipelajarinya juga digunakan untuk mengerjai guru matematika di kelasnya.
Kisahnya bermula saat pelajaran Matematika (kala itu bernama Aljabar) sedang berlangsung. Ki Gendeng yang tidak menguasai dan tidak suka pelajaran tersebut, berkali-kali kupingnya dijewer oleh sang guru.
Tak tahan dengan makian dan jeweran, Ki Gendeng akhirnya ngerjain guru dengan maksud memberi pelajaran.
"Saya buat dia menstruasi. Jadi ketika dia ngajar di depan, dia selalu menstruasi," cerita Ki Gendeng. Hal ini disampaikan di sela-sela diskusi 'Pasal Santet dalam Naskah Revisi UU KUHP' di ruang Fraksi Partai Gerindra di DPR, Senayan Jakarta, Selasa (2/4).
Kejadian tersebut selalu terulang setiap kali guru tersebut mengajar di kelasnya, hingga ki Gendeng merasa kasihan dengan gurunya. Karena enggan berterus terang, Ki Gendeng meminta bantuan salah seorang temannya untuk memberitahu guru tersebut.
"Sampai saya bilang ke teman saya, kalau mau sembuh, suruh minta maaf ke saya. Karena si guru nurut, kemudian sembuh," ujar Ki Gendeng.
Ibarat gadget canggih, Ki Gendeng juga mengaku selalu meng-update ilmu santetnya. Di zaman serba canggih ini, tidak sulit bagi Ki Gendeng untuk menyantet seseorang.
"Cara kerja saya semakin ke sini, semakin modern. Dapat foto, alamat lengkap, nomor HP, saya langsung bisa mengkonek ke nomor HP itu dan itu terjadi (santet)," tuturnya.
Namun menurut ki Gendeng, santet hanya dapat berfungsi pada satu wilayah saja. Contohnya, santet yang dilakukan dari Bandung hanya bisa ampuh di wilayah kota kembang itu saja, tidak bisa ke luar daerah.
sumber | klik77.blogspot.com | http://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-ki-gendeng-santet-guru-matematika-agar-menstruasi-terus.html
Tak hanya itu, ilmu santet yang dipelajarinya juga digunakan untuk mengerjai guru matematika di kelasnya.
Kisahnya bermula saat pelajaran Matematika (kala itu bernama Aljabar) sedang berlangsung. Ki Gendeng yang tidak menguasai dan tidak suka pelajaran tersebut, berkali-kali kupingnya dijewer oleh sang guru.
Tak tahan dengan makian dan jeweran, Ki Gendeng akhirnya ngerjain guru dengan maksud memberi pelajaran.
"Saya buat dia menstruasi. Jadi ketika dia ngajar di depan, dia selalu menstruasi," cerita Ki Gendeng. Hal ini disampaikan di sela-sela diskusi 'Pasal Santet dalam Naskah Revisi UU KUHP' di ruang Fraksi Partai Gerindra di DPR, Senayan Jakarta, Selasa (2/4).
Kejadian tersebut selalu terulang setiap kali guru tersebut mengajar di kelasnya, hingga ki Gendeng merasa kasihan dengan gurunya. Karena enggan berterus terang, Ki Gendeng meminta bantuan salah seorang temannya untuk memberitahu guru tersebut.
"Sampai saya bilang ke teman saya, kalau mau sembuh, suruh minta maaf ke saya. Karena si guru nurut, kemudian sembuh," ujar Ki Gendeng.
Ibarat gadget canggih, Ki Gendeng juga mengaku selalu meng-update ilmu santetnya. Di zaman serba canggih ini, tidak sulit bagi Ki Gendeng untuk menyantet seseorang.
"Cara kerja saya semakin ke sini, semakin modern. Dapat foto, alamat lengkap, nomor HP, saya langsung bisa mengkonek ke nomor HP itu dan itu terjadi (santet)," tuturnya.
Namun menurut ki Gendeng, santet hanya dapat berfungsi pada satu wilayah saja. Contohnya, santet yang dilakukan dari Bandung hanya bisa ampuh di wilayah kota kembang itu saja, tidak bisa ke luar daerah.
sumber | klik77.blogspot.com | http://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-ki-gendeng-santet-guru-matematika-agar-menstruasi-terus.html