Written By:
Dikutip langsung dari grup tetangga..semoga bermanfaat:
Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
Direktur Auladi Parenting School/Pendiri Program Sekolah Pengasuhan Anak (PSPA)
Ayah Bunda, dalam diri anak-anak Anda bisa jadi ada darah Anda. Hanya saja, tidak semua orangtua jadi orangtua sebenarnya untuk anak-anaknya, tapi hanya menjadi Bos Anak, yakni menjadi Bos di Rumah untuk anak-anaknya.
Bos Anak, membuat takut dalam diri anak-anaknya
Orangtua membangun kepercayaan anak-anak nya
Bos Anak sering mengatakan “Pokoknya Mama Papa Tidak Mau….”
Orangtua sering mengatakan “Mama Papa Sangat Senang Jika Kamu….”
Bos Anak sangat tahu bagaimana mengatur anak
Orangtua sangat tahu bagaimana membina anak
Bos Anak selalu mengendalikan anak
Orangtua membantu anak mengendalikan dirinya sendiri
Bos Anak berfokus pada keburukan anak
Orangtua berfokus pada kebaikan anak
Bos Anak bicara pada saat anak berantem
Orangtua bicara pada saat anak rukun
Bos Anak menguasai anak
Orangtua bekerjasama dengan anak
Bos Anak menyelesaikan hampir semua masalah anak
Orangtua melatih anak menyelesaikan masalahnya sendiri
Bos Anak sangat lihai menyalahkan saat anak bermasalah, mundur ke belakang
Orangtua rendah hati menemukan solusi bersama saat anak bermasalah, maju ke depan
Bos Anak mengatakan “lain kali jangan kayak gitu!” saat anak minta maaf
Orangtua mengatakan “Subhanallah, alhamdulillah, anak Mama Papa berlapang dada meminta maaf”
Bos Anak itu otoriter pada anak
Orangtua itu otoritatif pada anak
Bos Anak nonton tv pada saat anak belajar
Orangtua mematikan tv pada saat anak belajar
Bos Anak selalu menanyakan ‘bagaimana pelajaran kamu hari ini? Bagaimana nilaimu?’
Orangtua menanyakan ‘apa yang membuatmu tertawa hari ini di sekolah nak?’
Bos anak menceramahi anak ‘mama papa bilang apa, kamu sih banyak main, nilaimu jadi jelek begini, prestasimu turun!’
Orangtua bicara dengan anak ‘mama papa yakin kamu kecewa dan sedih dengan nilai belajarmu. Adakah yang bisa mama papa bantu agar nilaimu jadi lebih baik?’
Bos anak mengusir anak saat pulang kerja ‘sana jangan dekat-dekat, kamu tau mama papa kan cape!’
Orangtua merengkuh anak saat pulang kerja ‘sini anak-anakku. Siapa dulu yang mau bercerita?’