Dalam berbagai forum seminar, saya sering mengingatkan pentingnya bagi setiap orang yang ingin sukses, untuk terus-menerus mengasah keterampilan komunikasi mereka. Pernahnya Anda berkomunikasi, berdiskusi bahkan sharing dengan orang-orang sukses?
Biasanya, pengalaman tersebut cukup mengesankan. Bahkan, beberapa sahabat saya mengatakan berbicara dengan orang sukses merupakan hal yang menyenangkan. Salah satunya adalah karena mereka menghargai, bahkan menganggap orang lain lebih penting darinya!
Mengenai hal ini, saya pun jadi teringat mengenai sebuah kisah yang pernah saya ceritakan dalam salah satu audio CD saya Social Intelligence for Success. Dalam audio CD ini, saya menceritakan mengenai dua orang yang terkenal di Inggris yaitu Benjamin Disraeli dan William Gladstone.
Kedua orang ini memiliki perbedaan yang sangat jelas karena sering kali dalam berpolitik, mereka berseberangan. Suatu ketika, ada seorang wanita diundang untuk jamuan makan dengan kedua orang terpandang ini. Setelah itu, si wanita ini dimintai pendapatnya.
Saat jamuan makan dengan William Gladstone selesai, sang wanita tersebut mengatakan, "Wah, setelah ngobrol dengan William Gladstone. Saya merasa ia adalah orang yang terpandai di Inggris."
Namun, menariknya, setelah jamuan makan malam dengan Benjamin Disraeli selesai, sang wanita itu berkata dengan bangga dan puas, "Setelah ngobrol dengan Mr. Disraeli, saya merasa sayalah orang yang terpandai di Inggris."
Nah, pembaca, setelah mendengarkan kisah ini, tipe orang seperti manakah yang Anda akan senang ajak bicara? Manakah yang akan bisa mempertahankan hubungan yang lebih langgeng dan jangka panjang? Anda pasti bisa menebaknya!
Bahkan dikatakan, salah satu rahasia komunikasi ulung dari Oprah Winfred adalah, setiap kali ke pesta dan undangan, dia selalu memfokuskan energinya kepada tamu dan orang sekelilingnya.
Seakan-akan setiap kali masuk ke ruang pesta, "Helo, itukah Anda? Senang bertemu Anda" Sementara, kebanyakan selebritas lainnya, kalau ke pesta seakan-akan mengomunikasikan, "Helo, inilah saya". Di sinilah kita melihat, bagaimana fokus energi saat berkomunikasinya orang biasa dengan orang yang sungguh sukses, betul-betul berbeda!
Mulai dari mana?
Begitu banyak buku yang mengajarkan teknik komunikasi yang luar biasa. Salah satunya, yang cukup menarik adalah buku Irresistible Attraction karya Kevin Hogan, yang merupakan salah satu ahli di bidang komunikasi bahasa tubuh.
Ada suatu tema mendasar dalam buku ini yakni kesimpulannya setelah sekian lama berinteraksi dengan para selebritas dan eksekutif sukses. Menurutnya, ada benang merah kesamaan prinsip yang membuat mereka menjadi pribadi menarik!
Prinsip sederhana tersebut intinya, mengatakan bahwa dalam setiap komunikasi kita harus selalu berbicara mengenai apa yang menjadi minat orang lain serta memfokuskan energi kita pada orang lain.
Mari kita tetap ingat bahwa "saya" (orang yang menjadi lawan bicara) akan selalu menjadi topik yang menarik dalam pembicaraan. Dengan memahami prinsip ini saja, maka proses komunikasi kita dengan siapa saja akan menjadi lebih memorable (diingat).
Nah, yang sering kali jadi masalah adalah, apa sih yang bisa menjadi minat orang lain? Minimal, saya menganjurkan dalam seminar dan workshop saya, empat hal penting yang dapat membuat pembicaraan kita selalu menarik.
4 Hal menarik
Keempat hal yang selalu menjadi topik menarik dalam setiap pembicaraan kita, dapat disingkat menjadi FORM. Form sendiri mempunyai dua makna. Makna pertama, tentunya dengan form ini, kita akan mengetahui bentuk/format dari komunikasi yang menarik. Arti kedua, tentunya yang lebih menarik, yaitu F-O-R-M.
FORM adalah singkatkan dari Family - Occupation - Recreation - Message. Cobalah gunakan formula ini untuk menjadikan komunikasi kita semakin menarik.
Mari kita mulai dengan bagian yang pertama, yaitu mengenai family (keluarga). Kita dapat membicarakan topik ini saat berkomunikasi dengan orang lain. Tentunya topik ini adalah topik yang menarik, kita bisa bertanya mengenai keluarganya, orang tuanya, pasangannya, anaknya serta hal - hal lainnya yang berkaitan dengan keluarga.
Topik yang menarik kedua untuk menjadi bahan pembicaraan adalah occupation (pekerjaan atau bisnis). Tentunya orang pun akan sangat suka jika ditanyakan mengenai hal - hal yang berkaitan dengan pekerjaan ataupun bisnis mereka.
Bisa saja kita menanyakan apa yang saat ini sedang mereka kerjakan, bagaimana kemajuan yang saat ini diperoleh, apa prestasi - prestasi yang pernah dicapai, bagaimana kreativitasnya dalam menghadapi tantangan, serta hal lainnya yang terkait dengan pekerjaan ataupun bisnis.
Ketiga, bisa juga bicara mengenai recreation (liburan atau waktu luang). Berbicara mengenai topik ini kita bisa menanyakan apa yang dilakukannya pada waktu senggang, apa hal yang paling disukainya saat berlibur, liburan di mana yang paling berkesan, film apa yang paling menarik, musik apa yang menjadi favorit, serta hal lainnya yang berkaitan dengan recreation yang akan menjadikan topik yang menarik.
Setelah kita berbicara mengenai topik tersebut jangan lupa dengan menutupnya dengan message (pesan). Katakanlah kepada lawan bicara kita bahwa kita sangat senang dan sangat menikmati pembicaraan dengannya. Ingat pula untuk bertukar kartu nama, nomor telepon ataupun alamat e-mail (jika kita baru pertama kali berkomunikasi), sehingga kemudian waktu kita bisa berkomunikasi dengan dia kembali.
Teknik 1 - Gali - 1
Inilah teknik yang biasa sering saya gunakan dalam berbicara dengan orang lain. Teknik ini saya namakan teknik 1 - Gali - 1. Dalam setiap komunikasi, tentunya akan dimulai dengan satu topik.
Mari kita usahakan fokus kepada topik tersebut. Godaan kita adalah kita cenderung mau dengan cepat beralih ke topik lainnya. Setelah itu yang perlu kita lakukan adalah dengan menggali lebih dalam mengenai topik tersebut.
Ini merupakan hal yang agak sulit. Karena kita cenderung untuk langsung meng-cut topik pembicaraan, bahkan seringnya kita menceritakan hal - hal yang lebih besar dari lawan bicara kita. Setop!
Lakukan minimal dua kali bahkan lebih dengan mengajukan pertanyaan yang akan membuat lawan bicara kita semakin tertarik dan menceritakan apa yang menjadi topik pembicaraan.
Tahap terakhirnya adalah ikatkan dengan satu kesimpulan yang menunjukkan keantusiasan kita dalam proses komunikasi tersebut. Ulangi kembali ke tahap awal, maka Anda akan menjadi komunikator yang ulung! Boleh dicoba kok!
Sumber: Kompas.com
Oleh : Anthony Dio Martin