(صحيح البخاري)
“Sungguh Nabi SAW ditanya, muslim mana yang terbaik?, beliau (SAW) menjawab Muslim yang terbaik adalah yang memberi salam dan memberi makan pada yang dikenalnya dan tidak dikenalnya” (Shahih Bukhari)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang mengumpulkan kita di malam 23 Ramadhan , yang merupakan tujuh malam terakhir bulan Ramadhan. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam riwayat Shahih Al Bukhari dan riwayat lainnya :
تَحَرُّوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
“Temuilah Lailatul Qadr di tujuh malam terakhir”.
Dan disabdakan pula oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Temuilah Lailatul Qadr di malam ganjil pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”
Dikatakan oleh para Ulama’ dan para shalihin bahwa diantara tanda-tanda Lailatul Qadr yaitu di malam itu terasa berbeda dengan malam-malam yang lainnya, di malam itu terasa sepi dan tenang. Dan Allah subhanahu wata’ala berfirman :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ.
“ Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al qur’an pada malam Qadr, Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?, Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan , Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan, Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar”. ( QS. Al Qadr : 1-5 )
Di malam itu malaikat Jibril dan para malaikat lainnya turun ke bumi dan mengucapkan salam di setiap pintu rumah kaum muslimin, mereka berkeliling dan bersilaturrahmi kepada ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga para malaikat itu memenuhi penjuru barat dan timur dengan membawa segala macam hal dari keluhuran, kebahagiaan,, kemuliaan, pengampunan dan sedemikian banyak anugerah-anugerah yang dibawa dari langit sebagai hadiah untuk ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di malam Lailatul Qadr itu. Dan malam Lailatul Qadr itu juga disebut dengan sa’atul ijaabah, dimana orang yang berdoa di waktu itu akan dikabul oleh Allah subhanahu wata’ala, semoga Allah menjadikan malam ini sebagai malam Lailatul Qadr dimana malam agung dan luhur ini merupakan 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Allah subhanahu wata’ala menurunkan Al qur’anul karim di malam Lailatul Qadr, sehingga bulan Ramadhan dikenal juga dengan bulan Nuzulul qur’an, malam turunnya Al qur’an. Di malam itulah Allah subhanahu wata’ala menurunkan Al qur’anul Karim, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berada di gua Hira’ maka datanglah malaikat Jibril AS dan megucapkan salam kepada sang nabi kemudian mengatakan :“Iqra’(bacalah)”, maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “maa anaa biqaari’ (aku tidak bisa membaca)”, kemudian malaikat Jibril As berkata :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ، خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ، اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ، الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ، عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
( العلق : 1-5)
“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan , Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”. ( QS. Iqra’ : 1-5 )
Makna dari ayat ini (اقرأ ) bukan hanya sekedar “membaca”, walaupun bagi kita “membaca” adalah mengucapkan apa-apa yang tertulis saja, namun makna kalimat “bacalah” dalam ayat tersebut memiliki makna luas yaitu membaca dengan nama Tuhan-mu (Allah) Yang menciptakan sehingga memiliki makna yang lebih luas; maka satu huruf yang dibaca bisa memiliki banyak makna.
Kemudian Allah melanjutkan firman-Nya :
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
( العلق : 2 )
“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”. ( QS. ‘Alaq : 2 )
Maksud dari ayat ini adalah bahwa manusia hanyalah terbuat dari segumpal darah, sehingga bisa memahami hakikat keluhuran Ilahi yang menciptakan manusia dari segumpal darah yang tiada artinya. Kemudian Allah subhanahu wata’ala melanjutkan firman-Nya:
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
( العلق : 3 )
“Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia”. ( QS. Al ‘Alaq : 3 )
Dan setelah kita memahami hakikat awal kehidupan kita, maka fahamilah hakikat kehidupan Allah subhanahu wata’ala bahwa Allah subhanahu wata’ala adalah Dzat Yang Maha Mulia. Bulan Ramadhan adalah bulan yang membawa keberkahan terbesar bagi muslimin di sepanjang tahun. Dan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam paling banyak beribadah di bulan Ramadhan, bulan turunnya Alqur’an, sehingga beliau selalu bertadarus Al qur’an bersama Jibril AS, sehingga tiada kemuliaan yang lebih agung selain di bulan ini, dan sedemikian banyak rahasia keagungan yang senantiasa turun disetiap detiknya pada setiap hamba, ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kemudian nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menerima lagi wahyu dan ketika itu nabi Muhammad menuju ke gua Hira’ yang kemudian nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melihat malaikat Jibril AS yang duduk diatas kursi yang berada diantara langit dan bumi seraya berkata : “Aku Jibril, dan engkau Muhammad” sebanyak tiga kali, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali ke rumah beliau dalam keadaan risau dan bingung, kemudian beliau menceritakan hal itu kepada sayyidah Khadijah R.A yang mana beliau merupakan wanita pertama yang masuk Islam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata bahwa hal itu mungkin karena kemurkaan Allah kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, maka sayyidah Khadijah menenangkan beliau dengan berkata bahwa tidak mungkin demikian, karena beliau adalah orang yang paling baik, orang yang paling jujur sehingga digelari dengan Al Amin, serta orang yang paling dermawan maka sungguh sangat mustahil jika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam diberi murka kepada beliau. Kemudian sayyidah Khadijah mengajak beliau pergi kepada pendeta Bukhoira untuk menanyakan hal tersebut, maka pendeta Bukhoira berkata : “setelah kumelihat tanda-tanda yang kau sebutkan maka engkau adalah Muhammad Rasulullah, engkau adalah pemimpin para nabi dan rasul dan engkau akan menerima wahyu kelak ketika umurmu 40 tahun, dan seandainya aku masih hidup di waktu itu maka aku akan menjadi orang yang pertama beriman kepadamu, wahai Muhammad”. Sungguh agung dan indahnya kejadian-kejadian ini.
Dan disuatu waktu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menampakkan kekuatan, dizaman beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang biasa namun diberi kekuatan besar oleh Allah subhanahu wata’ala, dimana ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menulis surat kepada kaisar Hiraqlius Bizantium dan mengajaknya untuk masuk Islam,dimana diantara isi suratnya yaitu : “dari Muhammad Rasulullah, masuklah Islam maka kau akan selamat”. Maka si kaisar bertanya siapakah yang telah menulis surat ini untukku?, apakah dia seorang raja, atau dia orang yang mempunyai banyak pasukan, ataukah dia orang yang memiliki banyak harta? mereka menjawab : “ bukan”, kaisar berkata : “lantas siapa dia sehingga berani menulis surat untukku, dengan menyuruhku untuk masuk Islam agar aku selamat?!”, mereka menjawab: “dia adalah orang miskin yang mengembala domba dan pengikutnya adalah para budak” namun setelah si kaisar membaca semua isi surat itu, yang didalamnya juga terdapat ayat-ayat Al qur’an maka dia berkata : “ jika orang itu berada dihadapanku maka akan kucium kedua sandalnya, dan sungguh dia dan para pengikutnya akan menguasai hingga ke singgasanaku ini”, maka bergemuruhlah semua manusia di istana Bizantium mendengar ucapan itu. Demikian agungnya nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Malam hari yang luhur ini adalah malam doa, ramadhan baru saja dimulai namun tanpa terasa beberapa hari lagi akan meninggalkan kita, bulan dimana setiap amalan dilipat gandakan pahalanya hingga 700 kali lipat, bulan yang akan mensyafaati kita kelak dihari kiamat, dengan menyampaikan kabar kepada Allah subhanahu wata’ala bahwa kita telah beramal shalih di bulan ini. Maka perbanyaklah amalan di tujuh malam terkahir bulan Ramadhan ini dengan memperbanyak sujud, memperbanyak membaca Al qur’an, dan memperbanyak beramal baik semampunya, karena barangkali di tahun yang akan datang kita tidak bisa lagi mendapati bulan Ramadhan, sehingga tidak lagi bisa shalat tarawih bersama, tidak lagi sahur atau buka puasa bersama karena telah berpisah dengan keluarga menuju ke alam lain. Maka kita berdoa kepada Allah semoga Allah subhanahu wata’ala menguatkan iman kita, dan selalu memberi kita taufiq untuk selalu ingin berbuat hal-hal yang baik dan diridhai Allah subhanahu wata’ala. Dan malam ini merupakan tujuh malam terakhir di bulan Ramadhan, semoga malam ini Allah jadikan malam Lailatul Qadr. Dan jika seandainya malam ini adalah malam Lailatul Qadr, semoga Allah subhanahu wata’ala melipatgandakan anugerah yang akan dilimphakan kepada kita, dan jika malam ini bukan Lailatul Qadr maka semoga Allah menjadikan kita diantara orang-orang yang tertulis namanya dalam golongan orang-orang yang mendapatkan kemuliaan di malam Lailatul Qadr.
وَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله
لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ
لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ.
لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ
لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ.