
Surabaya- Kepala diseminasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Eko Parmanto meresmikan laboratorium pusat informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) nuklir di SMA Negeri 7 di kawasan Ngaglik, Sabtu (20/12) pagi tadi.
Selain meresmikan laboratorium, Eko juga menyerahkan seperangkat alat laboratorium nuklir berupa alat pengukuran radiasi, alat pencacah nuklir dan alat pembaca hasil penelitian. Alat-alat tersebut diterima Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Sahudi.
Laboratorium ini adalah yang pertama di Jawa Timur. Secara nasional, hanya ada lima laboratorium serupa di Indonesia.
Ke depannya, SMAN 7 diharapkan bisa menjadi pusat pengembangan teknologi nuklir di SMA-SMA negeri lain di Jatim. SMAN 7 juga telah menandatangani MOU untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk SMA di Jatim
Kepala Sekolah SMAN 7, Drs Sudarminto MPd berharap agar siswa SMAN 7 tidak lagi asing dengan teknologi tinggi sehingga potensi keilmuan bisa berkembang lebih pesat.
Untuk pengembangan teknologi nuklir ini BATAN tidak mau setengah-setengah. Selain meresmikan laboratorium, BATAN juga akan memberikan pelatihan kepada seluruh guru MIPA SMA negeri di Surabaya yang berjumlah 30 orang untuk mengoperasikan laboratorium tersebut.