Semakin banyaknya situs yang ada di internet, tentunya semakin banyak pilihan halaman yang bisa kita buka dan baca-baca. Namun bagaimana kita mengetahui situs yang mana yang menyediakan informasi yang kita cari?
Disitulah fungsi mesin pencari, yang keterangan lengkapnya bisa dibaca di wikipedia. Daripada saya artikan sendiri malah salah, karena “mesin” itu menurut saya bisa menjadi rasa garam, bisa juga salah satu nama kode barang di Amazon.
Mesin pencari itu ibarat sebuah katalog dalam perpustakaan. Daripada mencari-cari buku diantara rak yang banyak jumlahnya, kita cukup mencarinya di katalog perpustakaan tersebut.
Saat ini ada banyak macam mesin pencari (search engine), misalnya:
Misalnya saya ingin mencari plugin photoshop, maka saya buka google.com / google.co.id kemudian mengetikkan kata pencarian di kotak yang ada.
Perlu diingat bahwa kata-kata yang terbalik urutan penulisannya akan memunculkan hasil yang berbeda juga. Misalnya photoshop plugins akan berbeda dengan plugin photoshop.
Saya rasa ini sudah umum diketahui, karena mayoritas pembaca blog ini datang dari search engine juga. Saya menulis ini hanya untuk mengingatkan, karena saya merasa masih saja ada yang sering menanyakan pada saya informasi atau hal-hal yang sudah ada banyak di internet. Informasi yang saya punyai terbatas sekali, tidak selalu bisa memberikan jawaban yang lengkap. Seringkali lebih lengkap jika dicari di internet melalui search engine tadi.
Biasakanlah mencari tahu sendiri terlebih dulu, agar kita tidak selalu tergantung dengan orang lain.
*) judul diatas adalah sebuah joke yang sering dipakai oleh Si Kecil dan Radeondt
- Si Kecil: “Google ki wong ngendi tho mas?”
Radeondt: “Wong mBadran. Nek kowe kepingin indekke mundak, wonge paranono, gawakno ingkung.”