Kalau tidak salah selama 2 hari, tanggal 27- 28 April 2009, Jawa Posmengulas kasus gangguan jiwa yang melanda sebagian besar masyarakat Indonesia. Issue ini paling tidak diakibatkan karena gegap gempita masyarakat Indonesia dalam melaksanakan Pemilu Legislatif kemarin menorehkan sejumlah masalah, antara lain para Caleg yang kalah dalam pileg dinyatakan ‘GILA’ (sebuah term yang sebetulnya kurang saya sukai). Nah, selama 2 hari tersebut Jawa Pos menulis artikel panjang yang intensif mengulas tentang gangguan jiwa, khususnya di Ibukota Jakarta. Dari tahun 2007, jumlah penderita gangguan jiwa di Jakarta semakin meningkat. Nah kali ini saya ingin membahas tentang Depresi. Pokok bahasan depresi ini saya tuangkan dalam artikel psikologi yang berjudul “Apa itu Depresi?”. Artikel ini juga bermaksud menjawab salah satu pertanyaan pengunjung yang bernama Eko yang bertanya “Semangat kerja kok menurun? apa aku depresi ? apa sih pengertian depresi? apa sebab depresi, gejala dan jalan keluarnya?”
Depresi adalah kemuraman hati (kepedihan, kesenduan, keburaman perasaan)
Orang yang mengalami depresi adalah orang yang amat menderita. Menurut seorang ilmuwan terkemuka yaitu Rice, P. L. (1992), memberikan definisi depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan. Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang psikopatologis, kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang menuju kepada meningkatnya keadaan mudah lelah yang sangat nyata sesudah bekerja sedikit saja, dan berkurangnya aktivitas.
Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah masyarakat, berawal dari stres yang tidak diatasi, maka seseorang bisa jatuh ke fase depresi. Penyakit ini kerap diabaikan karena dianggap bisa hilang sendiri tanpa pengobatan. Padahal, depresi yang tidak diterapi dengan baik bisa berakhir dengan bunuh diri. Anda ingat berapa orang yang bunuh diri setelah perusahaannya dinyatakan bangkrut saat krisis ekonomi melanda dunia? Atau anda ingat berapa caleg yang berusaha bunuh diri saat dinyatakan oleh KPU tidak lolos?. Secara global lima puluh persen dari penderita depresi berpikiran untuk bunuh diri, tetapi yang akhirnya mengakhiri hidupnya ada lima belas persen. Selain itu, depresi yang berat juga menimbulkan munculnya berbagai penyakit fisik, seperti gangguan pencernaan (gastritis), asma, gangguan pada pembuluh darah (kardiovaskular), serta menurunkan produktivitas..
Gejala Depresi
Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis, gejala fisik & sosial yang khas, seperti murung, sedih berkepanjangan, sensitif, mudah marah dan tersinggung, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya konsentrasi dan menurunnya daya tahan. Namun yang perlu diingat, setiap orang mempunyai perbedaan yang mendasar, yang memungkinkan suatu peristiwa atau perilaku dihadapi secara berbeda dan memunculkan reaksi yang berbeda antara satu orang dengan yang lain. Menurut Frank J., Bruno dalam Bukunya Mengatasi Depresi (1997) mengemukan bahwa ada beberapatanda dan gejala depresi, yakni:
a. Secara umum tidak pernah merasa senang dalam hidup ini. Tantangan yang ada, proyek, hobi, atau rekreasi tidak memberikan kesenangan,
b. Distorsi dalam perilaku makan. Orang yang mengalami depresi tingkat sedang cenderung untuk makan secara berlebihan, namun berbeda jika kondisinya telah parah seseorang cenderung akan kehilangan gairah makan.
c. Gangguan tidur. Tergantung pada tiap orang dan berbagai macam faktor penentu, sebagian orang mengalami depresi sulit tidur. Tetapi dilain pihak banyak orang mengalami depresi justru terlalu banyak tidur,
d. Gangguan dalam aktivitas normal seseorang. Seseorang yang mengalami depresi mungkin akan mencoba melakukan lebih dari kemampuannya dalam setiap usaha untuk mengkomunikasikan idenya.
e. Kurang energi. Orang yang mengalami depresi cenderung untuk mengatakan atau merasa, saya selalu merasa lelah atau saya capai. Ada anggapan bahwa gejala itu disebabkan oleh faktor-faktor emosional, bukan faktor biologis.
f. Keyakinan bahwa seseorang mempunyai hidup yang tidak berguna, tidak efektif. orang itu tidak mempunyai rasa percaya diri. Pemikiran seperti, saya menyia-nyiakan hidup saya, atau saya tidak bisa mencapai banyak kemajuan, seringkali terjadi.
g. Kapasitas menurun untuk bisa berpikir dengan jernih dan untuk memecahkan masalah secara efektif. Keluhan umum yang sering terjadi adalah, saya tidak bisa berkonsentrasi.
h. Perilaku merusak diri tidak langsung. contohnya: penyalahgunaan alcohol atau narkoba, nikotin, dan obat-obat lainnya. makan berlebihan, terutama kalau seseorang mempunyai masalah kesehatan seperti misalnya menjadi gemuk, diabetes, hypoglycemia, atau diabetes, bisa juga diidentifikasi sebagai salah satu jenis perilaku merusak diri sendiri secara tidak langsung.
i. Mempunyai pemikiran ingin bunuh diri. (tentu saja, bunuh diri yang sebenarnya, merupakan perilaku merusak diri sendiri secara langsung.
a. Secara umum tidak pernah merasa senang dalam hidup ini. Tantangan yang ada, proyek, hobi, atau rekreasi tidak memberikan kesenangan,
b. Distorsi dalam perilaku makan. Orang yang mengalami depresi tingkat sedang cenderung untuk makan secara berlebihan, namun berbeda jika kondisinya telah parah seseorang cenderung akan kehilangan gairah makan.
c. Gangguan tidur. Tergantung pada tiap orang dan berbagai macam faktor penentu, sebagian orang mengalami depresi sulit tidur. Tetapi dilain pihak banyak orang mengalami depresi justru terlalu banyak tidur,
d. Gangguan dalam aktivitas normal seseorang. Seseorang yang mengalami depresi mungkin akan mencoba melakukan lebih dari kemampuannya dalam setiap usaha untuk mengkomunikasikan idenya.
e. Kurang energi. Orang yang mengalami depresi cenderung untuk mengatakan atau merasa, saya selalu merasa lelah atau saya capai. Ada anggapan bahwa gejala itu disebabkan oleh faktor-faktor emosional, bukan faktor biologis.
f. Keyakinan bahwa seseorang mempunyai hidup yang tidak berguna, tidak efektif. orang itu tidak mempunyai rasa percaya diri. Pemikiran seperti, saya menyia-nyiakan hidup saya, atau saya tidak bisa mencapai banyak kemajuan, seringkali terjadi.
g. Kapasitas menurun untuk bisa berpikir dengan jernih dan untuk memecahkan masalah secara efektif. Keluhan umum yang sering terjadi adalah, saya tidak bisa berkonsentrasi.
h. Perilaku merusak diri tidak langsung. contohnya: penyalahgunaan alcohol atau narkoba, nikotin, dan obat-obat lainnya. makan berlebihan, terutama kalau seseorang mempunyai masalah kesehatan seperti misalnya menjadi gemuk, diabetes, hypoglycemia, atau diabetes, bisa juga diidentifikasi sebagai salah satu jenis perilaku merusak diri sendiri secara tidak langsung.
i. Mempunyai pemikiran ingin bunuh diri. (tentu saja, bunuh diri yang sebenarnya, merupakan perilaku merusak diri sendiri secara langsung.
Nah setelah membaca artikel psikologi diatas, kiranya saudara Eko bisa menyimpulkan apakah anda sedang depresi atau tidak. Yang patut dicatat adalah, depresi biasanya ditimbulkan oleh perasaan inferior, rasa sakit hati yang dalam, kekecewaan-kekecewaan yang hebat, penyalahan diri sendiri dan trauma-trauma psikis. Jangan anda kemudian menyimpulkan semangat kerja menurun maka orang bisa dikatakan depresi, bisa jadi semangat kerja menurun karena gajian belum keluarUntuk saran dan jalan keluarnya saya belum bisa menjawab karena saya belum berkompeten ‘menyembuhkan’ gangguan kejiwaan. Saya hanya memberikan informasi berkaitan dengan persoalan-persoalan psikologis yang terjadi pada Individu. Mungkin lain kali saya akan menulis artikel lagi mengenai depresi, karena ada beberapa hal yang belum saya sebutkan kaitannya dengan depresi, antara lain Faktor penyebab depresi dan macam-macam depresi.