Mengapa manusia lebih sungkan,tidak enak hati,takut terhadap manusia lain daripada Allah?
Ketika wajah Allah sudah tidak lagi ditakuti..tidak lagi dihargai..
Sebenarnya manusia tidak layak lagi mengharapkan sesuatu dari Dia yang Maha Sempurna..
Umpamakan pada diri kita sendiri,ketika orang lain kita tolong,kita beri yang dia minta,lantas dia kurang ajar pada kita,apa perasaan kita? keadaan paling sabar adalah berkata dalam hati betapa orang itu tidak tahu diri,sehingga berikutnya kitapun tidak akan memperhatikannya.
Jangan salahkan Allah atas keadaan buruk yang terjadi pada kita..
Jangan pernah bilang Allah tidak adil karena tidak memberikan apa yang kita minta seperti yang diberikan pada orang lain…
Karena kita sendiri yang lebih suka memilih jalan sulit ketimbang jalan lurus
jalan sulit yang disisi kiri kanannya berjajar kenikmatan yang setiap saat siap memuaskan nafsu kita,yang membuat kita tidak lagi suka menapaki jalan lurus yang sering penuh kerikil tajam dan lebih membutuhkan kesabaran untuk melewatinya.
Ketika wajah Allah sudah tidak lagi ditakuti..
Bayangkan wajah ibunda..
Kala kita memilih jalan sulit,beliaulah orang pertama yang akan kecewa,sedih,menangis.
Apakah beliau belum cukup juga membuat kita keluar dari jalan sulit ke jalan lurus?
Jika demikian brarti hati kita telah mati,naudzubillah.
Ketika wajah Allah sudah tidak lagi ditakuti..tidak lagi dihargai..
Sebenarnya manusia tidak layak lagi mengharapkan sesuatu dari Dia yang Maha Sempurna..
Umpamakan pada diri kita sendiri,ketika orang lain kita tolong,kita beri yang dia minta,lantas dia kurang ajar pada kita,apa perasaan kita? keadaan paling sabar adalah berkata dalam hati betapa orang itu tidak tahu diri,sehingga berikutnya kitapun tidak akan memperhatikannya.
Jangan salahkan Allah atas keadaan buruk yang terjadi pada kita..
Jangan pernah bilang Allah tidak adil karena tidak memberikan apa yang kita minta seperti yang diberikan pada orang lain…
Karena kita sendiri yang lebih suka memilih jalan sulit ketimbang jalan lurus
jalan sulit yang disisi kiri kanannya berjajar kenikmatan yang setiap saat siap memuaskan nafsu kita,yang membuat kita tidak lagi suka menapaki jalan lurus yang sering penuh kerikil tajam dan lebih membutuhkan kesabaran untuk melewatinya.
Ketika wajah Allah sudah tidak lagi ditakuti..
Bayangkan wajah ibunda..
Kala kita memilih jalan sulit,beliaulah orang pertama yang akan kecewa,sedih,menangis.
Apakah beliau belum cukup juga membuat kita keluar dari jalan sulit ke jalan lurus?
Jika demikian brarti hati kita telah mati,naudzubillah.