-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
Selimut itu selalu saja mengisyaratkan maut
Seperti warna fajar di ufuk timur
Dan aku masih terjebak dalam kantuk yang buruk
Dalam jeruji kamar dengan dinding memar
Karena setiap hari selalu terbakar
Gemuruh bahasa yang menyala tanpa dosa
Ah, subuh terlalu dingin
Setelah semalaman hujan melumpuhkan
Setiap mimpi yang berawal dengan ketakutan
Sebab setiap saat nyawa yang tercerabut dari akarnya
Jasad kita, yang tak pernah sempurna
''asshalaatu khairum minan naum...''
-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
Seperti warna fajar di ufuk timur
Dan aku masih terjebak dalam kantuk yang buruk
Dalam jeruji kamar dengan dinding memar
Karena setiap hari selalu terbakar
Gemuruh bahasa yang menyala tanpa dosa
Ah, subuh terlalu dingin
Setelah semalaman hujan melumpuhkan
Setiap mimpi yang berawal dengan ketakutan
Sebab setiap saat nyawa yang tercerabut dari akarnya
Jasad kita, yang tak pernah sempurna
''asshalaatu khairum minan naum...''
-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-