Saat Umar dipanggil Al-Faruq

Umar bin Khatab, radiallahuanhu, pemegang gelar Al-Faruq yang diberikan oleh Rasulullah. Bagaimana kisahnya sehingga Rasulullah memberikannya :


Abu Nu'aim meriwatkan dalam Ad-DAlail dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu, ia berkata


"Aku pernah bertanya kepada Umar, ' Mengapa engkau disebut Al-Faruq?" Ia bercerita, "Hamzah masuk Islam tiga hari sebelum aku masuk Islam. Kemudian saat aku keluar rumah, tiba-tiba seorang dari Bani Al-Makhzum berpapasan denganku. Lalu Umar pun menanyakannya, "Apakah kamu membenci agama nenek moyangmu dan mengikuti ajaran Muhammad?". Orang itu berkata, 'Kalaupun aku lakukan, apa salahnya?? Hal ini pun juga telah dilakukan oleh orang yang paling dekat dengamu."Umar yang terkejut pun bertanya : "siapa dia?". "Saudara perempuan dan iparmu," jawab orang tersebut.


Umar pun langsung bergegas berangkat kerumahnya. Lalu, didengarlah bunyi mendengung yang indah ketika tiba di rumahnya. Umar pun bertanya, "apa ini?". Umar yang saat itu dalam keadaan emosi tinggi langsung memukul kepala adik perempuannya sampai berdarah. Adiknya pun lalu berkata, perkataan yang lalu menenangkan Umar, "Sekalipun kamu tidak menyukainya?" sambil dengan memperlihatkan wajahnya dengan maksud menjelaskan bahwa apakah memang harus segitunya meski tidak suka.


Umar pun malu dan terduduk, lantas berkata : "Perlihatkanlah kitab itu kepadaku!". Adiknya berkata, "kitab itu tidak boleh dipegang kecuali oleh orang yang suci. Umar lalu mandi dan bersuci. Mereka lalu memberikan satu lembaran yang di dalamnya tertulis, 'Bismillahirrahmanirrahim. Thaha maa anzalnaa 'alaikal Qur'aana litasyqa..'. "Alangkah indhnya kalimat ini", Umar pun takjub. Dengan hidayah Allah, Umar pun masuk Islam. Umar lalu bertanya "dimanakah Rasulullah?". Adiknya Fatimah menjawab, " Beliau ada di Darul Arqam".


Umar lalu pergi menemui Rasulullah. Ketika pintu diketuk, oran=orang yang ada di dalam tengah berkumpul. Hamzah bertanua kepada mereka, "ada apa?". Mereka menyahut, "umar". Biarkan saja Umar masuk, jika dia mau masuk Islam kita terima tetapi bila tidak, kita lawan saja". Pembicaraan ini didengar oleh Rasulullah Saw kemudian beliau keluar dan Umar pun mengikrarkan syahadatnya. Takbir pun bergema di rumah tersebut. Angin harapan semakin berhembus kepada kaum muslimin yang tiap hari tidak lepas dari ancaman kaum musyrikin.


"Wahai Rasulullah, tidakkah kita berada di atas kebenaran?", tanya Umar seperti merencanakan sesuat. "Ya", jawab Rasulullah. "Lalu mengapa bersembunyi?". Umar lalu mengajak keluar dalam dua barisan menuju masjid. Barisan pertama dipimpin oleh Hamzah dan barisan kedua dipimpin oleh Umar. Orang-orang Quraisy pun kaget dan semakin bingung, kaum muslimin mendapat pendukung yang kuat yaitu Umar. Perasaan mereka sedih sekali. Saat itulah, Rasulullah pertama kali menyebut Umar sebagai Al-Faruq (yang membedakan).


Daftar Pustaka :

Manhaj Haraki

Recent Posts

comments powered by Disqus