Perbedaan aktiva berwujud dan tidak berwujud

Aktiva berwujud : Yaitu aktiva dimana aktiva tersebut memiliki fisik yang akan digunakan sarana usaha, seperti tanah, tanah adalah harta yang digunakan untuk tujuan usaha, ada juga perbaikan tanah yaitu unsur-unsur seperti pemetaan tanah, pengaspalan, dan pemegaran, yang meningkatkan kegunaan dari aktiva, setelah itu gedung yaitu bangunan yang akan digunakan untuk menempatkan operasi perusahaan, terakhir peralatan yaitu aktiva yang dipergunakan dalam proses produksi atau penyediaan jasa. Contohnya antara lain mobil, truk, mesin, dan furnitur.

Aktiva tidak berwujud: yaitu aktiva yang tidak termasuk di dalam aktiva keuangan yang tidak memiliki bentuk fisik. Banyak aktiva tak berwujud diperoleh dari hak kontraktual atau dari pemerintah. Suatu contoh yang sangat terkenal dari aktiva tak berwujud adalah hak untuk mengoperasikan taksi di suatu kota metropolitan seperti New York, walaupun hak tersebut dapat dibuktikan dengan suatu obyek fisik, yaitu medali taksi, namun sebenarnya hak legal itulah yang justru berharga. Adapaun aktiva tidak berwujud yang lain antara lain Merek dagang (TRADE MARK), WARALABA (FRANCHISES), Pesanan yang belum dipenuhi (ORDER BACKLOG), dan Goodwill yaitu suatu hubungan-hubungan usaha, reputasi, sistem berjalan, persahabatan di antara staf, dll.

Kasifikasi Efek Investasi

Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya bahwa FASB Statement No. 115 diterbitkan untuk membahas masalah penilaian atas efek. Pernyataan ini berlaku untuk semua efek utang dan ekuitas di mana penentuan nilai wajarnya telah tersedia. Namun jika investasi pada efek ekuitas pada suatu perusahaan bernilai cukup besar, maka diterapkan suatu metode akuntansi yang berbeda untuk efek ekuitas. Sebelum itu akan dijelaskan masing-masing efek.
Efek Utang
Efek utang adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan, dan pada umumnya memiliki karaktersitik berikut : (1) nilai jatuh temponya mewakili nilai yang harus dibayarkan kepada pemegang efek utang pada saat jatuh tempo; (2) suatu tingkat bunga (baik tetap maupun variabel) yang menetapkan pembayaran bunga secara periodik; dan (3) tanggal jatuh tempo yang mengindikasikan kapan akan diselesaikan.
Efek Ekuitas
Efek ini juga bisa disebut dengan surat berharga (equity securities) mewakili kepemilikan dalam suatu perusahaan. Lembar-lembar saham ini biasanya mengandung hak untuk memperoleh deviden dan untuk memberikan suara dalam kegiatan perusahaan. Sebagai tambahan efek ekuitas adalah investasi yang menarik karena adanya potensi untuk kenaikan secara signifikan atas harga efek tersebut.
Efek yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Efek yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (held-to-maturity securities) adalah efek utang yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan dan kemampuan untuk memiliki efek tersebut hingga akhir jatuh tempo. Perlu dicatat bahwa ketegori ini hanya meliputi efek utang karena efek ekuitas umumnya tidak jatuh tempo. Juga perlu dicatat bahwa perusahaan harus berniat untuk memiliki efek ini hingga jatuh tempo. Sekedar untuk memiliki suatu efek dalam suatu periode yang lama, tidak termasuk dalam ketegori ini.
Efek yang Tersedia Untuk Dijual
Efek utang ini yang tidak akan dimiliki hingga jatuh tempo dan tidak dikelompokan sebagai efek yang diperdagangkan, pada dasarnya, dianggap efek "tersedia untuk dijual". Efek tersedia untuk dijual (available-for-sale) juga mencakup efek ekuitas yang tidak dianggap sebagai efek yang diperdagangkan dan tidak dihitung dengan menggunakan metode ekuitas.

Selain efek-efek yang diatas ada pula
efek yang diperdagangkan dan efek metode ekuitas untuk kedua efek ini cari sendiri yang penjelasannya cape euy nulisnya....

Kelompok-kelompok Dalam Neraca

Seperti yang telah dijelaskan pada postingan sebelumnya, bahwa di dalam neraca tersaji jumlah asset baik asset lancar maupun tidak lancar, setelah itu hutang jangka panjang & pendek, dan tentunya ekuitas atau modal. Baiklah untuk mempermudah pemahaman kita semua akan dijelaskan secara singkat, padat dan jelas, berikut :

Aktiva Lancar


Aktiva lancar merupakan suatu komponen dalam neraca yang tidak lain berisi harta perusahaan yang dapat diharapkan bisa dikonversikan menjadi uang kas dalam kurun kurang dari satu tahun atau satu siklus bisnis perusahaan. Perkiraan yang dapat dikategorikan sebagai aktiva lancar adalah:

- Kas atau ekuivalen kas yaitu terdiri dari uang kas di brankas perusahaan, rekening koran, deposito, dan lainnya.

- Surat berharga yaitu termasuk di sini investasi perusahaan dalam bentuk surat berharga seperti saham yang dapat diperjualbelikan seketika, surat pengakuan hutang, obligasi, dan lain-lain yang dapat diperjualbelikan.

- Piutang yaitu dimana suatu perusahaan mempunyai hak untuk menagih utangnya kepada pihak lain yang berhutang, piutang ini dapat direalisasikan menjadi kas jika sudah ada pembayaran atau menjual piutang kepada orang lain.

- Persediaan yaitu biasanya merupakan harta lancar yang diperkirakan dapat dikonversi menjadi kas lewat penjualan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku atau barang setengah jadi akan berubah menjadi kas lewat serangkaian produksi tambahan, yaitu barang jadi -> dijual -> Piutang/kas -> dibayar (jika piutang) -> Menjadi kas.

- Biaya dibayar dimuka maksudnya perkiraan ini diletakan sebagai aktiva lancar karena dianggap sebagai harta perusahaan yang diserahkan pada pihak lain dan dapat diambil seketika. Contohnya, perusahaan membayar sewa kantor untuk 3 tahun, pada saat neraca disusun sewa baru berjalan 5 bulan, maka biaya sewa 2,5 tahun adalah biaya dibayar dimuka.

- Aktiva lancar lainnya yaitu aktiva yang memiliki kriteria aktiva lancar namun jumlahnya sangat kecil.

Properti dan Perlengkapan

Maksud dari komponen atau kelompok
aktiva ini adalah harta tetap perusahaan berupa mesin, rumah, kantor, gedung, alat-alat kantor. Untuk perlengkapan biasanya masuk kedalam aktiva lancar, karena biasanya perlengkapan masa usia gunanya kurang dari satu tahun. Untuk aktiva tetap sendiri usia gunanya adalah lebih dari satu tahun seperti mesin, gedung, tanah, dll. Dan perlu diingat bila aktiva tetap ini dimaksudkan untuk dijual kembali maka akan digolongkan kedalam kelompok aktiva lancar.

Aktiva tidak berwujud
Mendengar namanya saja sudah pasti aktiva ini tidak memiliki fisik alias tidak bisa dilihat, aktiva seperti ini memang ada seperti hak paten, hak royalti, atau hak lainnya.

Utang Lancar


Utang lancar adalah kelompok utang yang berisi tagihan yang harus dibayar oleh perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Dengan kata lain, bila perusahaan memiliki utang yang dicicil dalam jangka waktu 10 tahun maka cicilan yang akan jatuh tempo untuk tahun tersebut harus dikategorikan sebagai utang lancar.

- Utang jangka pendek -> Merupakan bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo.

- Utang dagang -> Berupa utang pembelian bahan baku, bahan pembantu atau utang lain dalam rangka proses produksi dan jasa.

- Biaya yang dicadangkan -> Merupakan manfaat yang sudah dinikmati perusahaan naum belum ditagih oleh pihak lain, akan tetapi ketika ditagih maka harus dibayar segera. Misalnya, pemakaian listrik dan telepon yang baru akan ditagih pada bulan yang akan datang. Pada tanggal neraca disusun perkiraan penggunaan tersebut harus dibukukan sebagai biaya yangn dicadangkan.

- Utang pajak -> ini merupakan utang pajak kepada pemerintah yang harus dilunasi selama tahun berjalan.

Utang Jangka Panjang


Utang jangka panjang adalah utang perusahaan yang jatuh tempo bukan pada tahun berjalan. Porsi yang akan jatuh tempo pada tahun berjalan harus dipindahkan ke kelompok utang lancar.

Modal
Modal merupakan kelompok yang berisi klaim dari pemilik terhadap perusahaan. Biasanya pada urutan pertama sajikan saham pemilik. Berikutnya adalah agio saham (harga jual saham di atas harga nominal) atau additional paid in capital.

Belajar Akuntansi dari Dasar lagi!

Karena saya rasa perlu adanya pembahasan ulang mengenai akuntansi dasar karena saya kira akuntansi dari dirasa sangat perlu, jika akuntansi dasarnya saja tidak paham bagaimana mau melanjutnya ke materi selanjutnya. Maka dari itu mulai sekarang saya akan membahas lagi akuntansi dasar, baiklah kalau begitu bisa langsung saya mulai post...........

Pengantar

Akuntansi adadalah kata yang sering dikonotasikan dengan hal yang berbau angka, susah, rumit dan detil. Akuntansi kerap juga dicampuradukan dengan tata buku atau pembukuan. Definisi akuntansi itu sendiri sederhananya yaitu suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan analisa, mengukur, dan mencatat semua data-data keuangan atau transaksi keuangan yang tersedia dalam suatu oraganisasi dan melaporkan hasil proses tersebut kepada pengambil keputusan.

Akuntansi menghasilkan apa?

Pertama-tama kita akan membahasa mengenai apa yang dihasilkan oleh akuntansi, secara singakat, akuntansi menghasilkan informasi keuangan. Informasi keuangan tersebut dijabarkan dalam suatu format atau bentuk tertentu yang kemudian dikenal dengan laporan keuangan. Untuk mendukung pembaca laporan keuangan memahami apa yang tercantum di sana dibutuhkan suatu pedoman. Pedoman ini berguna agar penyajian informasi seragam dan konsisiten. Pedoman ini dikeluarkan oleh suatu badan pengatur yang disepakati oleh mereka yang berada di dunia akuntansi. Di Indonesia badan tersebut adalah Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).

Laporan Keuangan terdiri dari :

Neraca (Balance Sheet)

Neraca memberikan informasi mengenai berapa jumlah harta (asset), utang (liability), dan modal (equity) dari suatu organisasi pada suatu titik tertentu, biasanya akhir tahun atau akhir periode akuntansi ditetapkan.

Neraca memiliki urutan komponen yang standar. Urutan ditentukan berdasarkan likuiditasnya. Artinya, harta yang paling cepat dikonversi menjadi uang kas akan ditempatkan pada urutan pertama, dan seterusnya. Dengan demkian, harta perusahaan berupa saldo kas dan bak merupakan urutan pertama yang dijasikan dalam setiap neraca. Untuk bagian utang, urutan ditentukan berdasarkan jatuh tempo pembayarannya. Utang yang paling dekat jatuh temponya akan disajikan pada urutan pertama utang perusahaan dalam neraca. Bagian modal disajikan tidak berdasarkan suatu kriteria tertentu, umumnya modal saham, baik saham preferen, dan saham biasa, ataupun saham perusahaan yang dibeli kembali oleh perusahaan akan disajikan pada urutan pertama. Kemudian laba yang ditahan ada pada urutan berikutnya.

Recent Posts

comments powered by Disqus