Pembesaran Penis, Perlukah?


Blog gue ini memuat beberapa artikel tentang pembesaran penis, mulai dari cara membesarkan penis tradisi orang Arab Sudan, cara herbal ala Indonesia, cara (alm.) Mak Erot sampai cara modern. Setelah artikel pembesaran penis tersebut tayang, gue kebanjiran traffic yang lumayan significant! Apa ini berarti informasi tentang pembesaran penis atau penis enlargement adalah salah satu informasi yang dicari para netter Indonesia? Kalau sobat iseng maen ke yahoo!answer Indonesia dan browsing2 di segmen kesehatan pria, maka pertanyaan tentang bagaimana cara mendapatkan penis besar selalu berada di urutan top pertanyaan yang dipertanyakan oleh user-user yahoo Indonesia. Wow! Apa segitu obsesifnya para pria Indonesia mendapatkan penis besar? Gue coba analisa sedikit di tulisan ini.
Penis bagi pria adalah ‘asset’ berharga. Simbol kejantanan yang menyangkut harga diri dan ego seorang pria. Pria tanpa penis pada jaman kerajaan dahulu (kasim yang penisnya dikebiri) sering dianggap bukan pria, begitu juga mereka yang terlahir dengan kelainan penis seperti micro penis, juga dianggap bukan pria sejati. Para remaja pria sering membanding-bandingkan penis mereka sambil membuat joke tentang ukuran penis teman-temannya. Gue pikir mana ada pria atau remaja pria yang mau diejek tentang ukuran penisnya. Coba saja buat joke tentang otak jongkok atau otak lemot pada teman2 pria sobat. Mungkin ada yang tertawa. Tapi coba buat lelucon tentang penis kecil… gue rasa sobat bakalan dipelototin sejuta umat :D Ini karena joke tersebut langsung menohok ego para pria. Dan kata siapa pria itu adalah mahluk yang lebih rasional daripada wanita? Wah jaman sekarang jangan percaya sob pada klasifikasi dangkal itu. Ego para pria adalah buktinya. Jika ego ini sudah tertusuk maka seorang pria yang paling rasional pun bisa bertindak irasional.
Begitulah sob. Budaya masyarakat yang patriarkis telah membentuk alam bawah sadar para pria. Bukan cuma di Indonesia gue pikir, tapi ada semacam memori kolektif bawah sadar serupa yang dimiliki oleh species Homo Sapiens dari jenis lelaki. Memori ini tanpa kita sadari diturunkan pada generasi yang lebih muda. Apa isi memorinya? Kira-kira adalah:
  • penis = harga diri. Harga diri urusannya nyawa!
  • pria jantan adalah pria yang punya ukuran penis besar.
  • Hanya penis besar yang dapat memuaskan wanita.
  • Karena itulah mungkin para pria berlomba-lomba menjadikan penis mereka lebih besar dan berotot.
Para pria di Suku Arab Sudan punya tradisi membesarkan penis yang diturunkan dari ayah pada anak lelakinya. Bagi mereka mendapatkan penis yang besar itu wajib. Nah di Indonesia tercinta ini, adakah tradisi yang sama kita temui? Apakah ada tradisi lisan seperti ini kita jumpai di suku-suku tradisional Indonesia? Kalau itu gue gak tahu sob. Mungkin saja ada, tapi berdasarkan asumsi gue sih kemungkinan besar pengetahuan ini hanya menjadi pengetahuan esoterik yang tersimpan rapat-rapat dalam budaya masyarakat suku tradisi, sementara mayoritas penduduk Indonesia yang modern (baik itu di kota maupun di desa) tidak lagi mengetahui informasi-informasi ini (jika informasi semacam itu memang ada). Karena itulah gue pikir banyak yang diam-diam mencari tahu informasi bagaimana caranya mendapatkan penis yang besar dan perkasa. Ketika Mak Erot mengklaim bahwa dirinya dapat membesarkan penis para pria, dengan segera ia mendapatkan popularitas. Ini adalah bukti lain bagaimana pentingnya ukuran penis dalam memori bawah sadar pria yang terejawantah dalam kehidupan sehari-hari.
Kembali pada pertanyaan: apakah perlu gak sih mendapatkan penis yang besar?
Apakah saya perlu melakukan praktek pembesaran penis?
Jawabannya terpulang pada diri masing-masing. Namun gue minta jawaban yang jujur dari hati sobat yang paling dalam dan bersih. Karena setelah membaca komen2 dari para komentator tentang artikel pembesaran penis di blog ini, banyak yg mengatakan itu semua tidak perlu tapi feel gue mengatakan jika mereka sendiri tidak benar-benar yakin dan pede dengan apa yang mereka ucapkan. Karena itu jujurlah pada diri sendiri sob. Tidak perlu malu mengakui jika sobat memang menginginkan hal tersebut.
Admin blog ini mengakui jika ia juga pernah terobsesi mendapatkan penis yang bigger and better. Dia mencari info ke sana kemari dan akhirnya ia mendapatkan dan memraktekkan informasi tersebut. Karena hasilnya -meski tidak optimal, banyak faktor malasnya- namun cukup membuat si admin yakin dengan  kesahihan informasi itu. Makanya gue bagi-in  informasinya pada teman-teman semua.
Bagi mereka yang konon katanya tidak mempedulikan ukuran penisnya, gue mau nanya neh: Apa benar sampeyan seperti itu? Jika benar syukurlah! gue pikir sobat yang kayak begini selangkah lebih maju daripada gue sendiri dalam urusan itu :P Salut.Untuk sobat yang seperti ini cukup jaga agar otot PC sobat tetap mantap. Baca artikelnya disini
Untuk mereka yang tidak tertarik dengan pembesaran penis, jangan lalu mencemooh teman-teman lain yang ingin mencoba teknik-teknik tersebut. Mereka yang ingin mencoba penis enlargement juga harus diberikan apresiasi. Paling tidak mereka sudah mengakui obsesi tersebut dan mencari solusi terbaik akan masalah mereka. Ingat, apa yang kita permasalahkan belum tentu menjadi masalah bagi orang lain dan apa yg bagi kita bukan masalah belum tentu juga bukan masalah bagi orang lainnya.
dan bagi mereka yang membawa-bawa Tuhan dalam urusan pembesaran penis, yang mengatakan bahwa kami ini kurang mensyukuri nikmat dariNYA, gue kutipkan pendapat gue lagi soal ini:
sobat, jika ada yang ingin mengembangkan dan mengekspresikan bagian dari dirinya bukan berarti ybs tidak mensyukuri nikmat dari Tuhan. kita ini multi dimensi. ada yang ingin mengembangkan dimensi pikirannya so orang2 ini mengejar ilmu sampai S3, tidak puas disitu saja mungkin ia merambah disiplin ilmu lain untuk dipelajari. ada yang ingin mengembangkan dimensi emosinya. ia belajar sastra, teater, akting, lagu, seni lukis, dll. ada juga yang mau mengembangkan tubuhnya. orang2 ini senang membentuk tubuhnya seindah mungkin dengan cara fitness, olahraga, body building, dll. Pembesaran penis tak ubahnya seni untuk membentuk salah satu bagian dari tubuh manusia menjadi lebih indah dan bermakna bagi si empunya bagian tubuh ini. Bagi orang lain tampak non sense, tapi bagi beberapa orang ini adalah sesuatu yang ingin dia ujudkan. semuanya berpulang kembali pada ekspresi dari tiap2 individu. Tuhan YME sih gue pikir saenang2 aza dengan bagaimana cara tiap mahlukNYA mengekspresikan keindahan apakah itu dengan tubuh, emosi, atau pikiran.
Jadi bagi teman-teman semua yang ingin membesarkan penisnya, go ahead. Apabila dengan cara ini sobat lalu menjadi lebih pede, lebih super self confidence, lebih bahagia, lebih bersemangat, lebih uplifted…… why not! Try it bro! Tapi ingat, seperti dalam latihan fitness membesarkan otot di tubuh, jangan terlalu berlebihan. Penis juga butuh istirahat dan nutrisi yang cukup. Akui obsesi sobat dan mencari solusinya adalah satu langkah maju. Tapi obsesi juga harus dikendalikan karena jika tidak, sobat akan mengalami puluhan langkah mundur ke belakang yang menihilkan upaya baik sobat selama ini.
Selamat berlatih dan Salam Perkasa!

Recent Posts

comments powered by Disqus