Pelajaran Aqidah – Keimanan Terhadap Takdir

Catatan ringkas berikut hanya sebagai gambaran kedetailan pembahasan masalah taqdir yang diambil dari beberapa menit awal ceramah Al Ustadz Dzulqarnain. Oleh karena itu kami tetap mengharapkan ikhwah sekalian mendengarkan secara sempurna kajian berikut karena didalamnya terdapat banyak sekali materi yang harus didengarkan secara urut dengan penuh perhatian. Juga terdapat pertanyaan-pertanyaan pada rekaman nomer 3 pada akhir kajian sehingga akan menambah pemahaman kita, semoga bermanfaat.

Rukun
Sebelum menjelaskan secara detail permasalahan taqdir, Al Ustadz Dzulqarnain terlebih dahulu memberikan pelajaran-pelajaran penting sebagai pondasi seorang muslim dalam memahami masalah . Terutama 4 point berikut dimana seseorang apabila memegang 4 prinsip utama dalam berikut ini maka dia tidak akan salah dalam memahami taqdir Allah.
A. Tingkatan ilmu
Meyakini bahwa Allah mengetahui segala sesuatu baik secara global atau terperinci selama-lamanya baik terhadap perbuatan Allah sendiri atau hamba-Nya. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang sudah, sedang, dan akan terjadi. Bahkan Allah juga mengetahui segala sesuatu yang tidak akan terjadi, akibat dan bagaimana terjadinya kalau sesuatu yang tidak akan terjadi tersebut terjadi.
Dalam surat Al-An’am disebutkan bahwa penduduk Neraka sangat berharap agar mereka dapat dikeluarkan dari Neraka (hal ini merupakan sesuatu yang tidak akan terjadi) dan berjanji akan beramal shalih. Tetapi disebutkan dalam ayat bahwa hal tersebut hanyalah ucapan mereka belaka, andaikata mereka dikembalikan ke dunia (Allah mengetahui bagaimana terjadinya sesuatu yang tidak akan terjadi) tentu mereka akan melanggar janji tersebut (Allah mengetahui bagaimana akibat terjadinya sesuatu yang tidak akan terjadi).
Dalam surat At Taubah disebutkan bahwa kaum munafiqin tidak akan pergi berjihad (sesuatu yang tidak akan terjadi), hal ini karena Allah benci terhadap keberangkatan mereka sehingga Allah membuat mereka putus asa. Andaikata kaum munafikin tersebut pergi berjihad (Allah mengetahui bagaimana terjadinya sesuatu yang tidak akan terjadi), maka mereka hanya akan menambah kesengsaraan bagi kaum Mu’minin (Allah mengetahui akibat terjadinya sesuatu yang tidak akan terjadi).
B. Perihal Penulisan
Meyakini bahwa Allah telah menuliskan segala taqdir makhluk di Lauhul Mahfudz. Dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Sahabat Abdullah bin Amr, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menulis segala pentakdiran makhluk 50.000 tahun sebelum bumi dan langit diciptakan”.
C. Kehendak
Meyakini bahwa segalau sesuatu yang ditakdirkan adalah dengan kehendak Allah. “Apa yang Allah kehendaki akan terjadi, dan apa yang tidak Allah kehendaki maka tidak akan terjadi”, “Allah melakukan apa yang Allah kehendaki”, “Tidaklah kalian berkehendak, kecuali Allah mengkehendakinya”.
D. Penciptaan
Meyakini bahwa segala sesuatu selain Allah merupakan makhluk.
[SND] Keimanan_Terhadap_Taqdir_AlUstadzDzulqarnain_1.mp3    12M
[SND] Keimanan_Terhadap_Taqdir_AlUstadzDzulqarnain_2.mp3   4.9M
[SND] Keimanan_Terhadap_Taqdir_AlUstadzDzulqarnain_3.mp3   9.4M

Recent Posts

comments powered by Disqus