Mari Berburu Komik



Suka komik Amerika? Sama donk. Saya juga suka.

Saya mulai menggemari komik Amerika waktu sebuah penerbit lokal menerbitkan beberapa judul komik dari dua penerbit komik terbesar di Amerika yaitu Marvel Comics, dan DC Comics. Waktu itu, saya masih SMP (sekitar awal periode '90an). Penerbit lokal yang kini sudah almarhum ini sempat merilis judul-judul yg merupakan collector's item. Dan komik aslinya, yang berbahasa Inggris tentunya, memiliki nilai jual yang sangat tinggi saat ini. Sebut saja "Batman: Year One" karangan penulis (yg baru2 ini jadi sutradara gagal) Frank Miller.

Dari SMP sampai SMA, kecintaan saya terhadap komik Amerika terus tumbuh. Dan kadang diselingi juga dgn membaca manga spt Dragon Ball, Slam Dunk (masih komik bajakan terbitan Rajawali Grafiti, bukan yg diterbitkan Elex sekarang), dll. Tapi bencana (yang saya rasakan sih, tidak tahu juga deh menurut yang lain) datang ketika krisis moneter melanda Indonesia sekitar tahun 1997. Harga komik Amerika yang biasanya dijual Rp.8000,- melonjak drastis hampir 4 kali lipat. Saya yang waktu itu masih mendapatkan uang dari orang tua, tentu merasa tak mungkin untuk melanjutkan hobi saya beli komik.

Ketika menginjak bangku kuliahan sekitar tahun 2000an, saya sempat menemukan sebuah toko komik Amerika yang menjual komik-komik lama (terbitan periode akhir '80an sampai '90an) dengan harga yang cukup rasional, dalam artian, cocok dengan kantong mahasiswa. Toko tersebut terletak tidak jauh pula dari rumah saya sehingga hampir setiap pulang kuliah, saya mampir dulu untuk sekedar lihat-lihat atau membeli. Di toko tersebut, saya sempat mendapatkan beberapa judul bagus seperti TPB "X-Men: Acts of Vengeance" karangan Chris Claremont dan artist Jim Lee dengan harga yang sangat murah: Rp. 10000 saja! Lalu ada juga TPB "Gambit" dari Howard Mackie dan Lee Weeks dengan harga sama. TPB "X-O Manowar: Retribution" yang ditulis Bob Layton, Jim Shooter dan Steve Englehart terbitan Valiant Comics juga dulu saya beli dengan harga Rp.10000 saja. Kalau komik-komik reguler, mereka menjualnya hanya Rp.5000. Saya mendapat komik "Action Comics #700" di toko ini. Lalu ada juga majalah "Wizard: Superman Tribute Edition (first printing)" di toko ini juga, walaupun dengan harga yang sedikit lebih mahal (Rp.25000).

Untuk yg belum tahu apa itu TPB, TPB merupakan singkatan dari Trade Paper Back. Merupakan kumpulan komik-komik reguler yang menceritakan satu alur kisah. Normalnya, 1 TPB berisi 6-7 komik reguler. Tapi ada juga TPB yang benar-benar tebal, contohnya TPB Watchmen yang berisi langsung 12 edisi regulernya. Oh iya, biasanya kalau kita beli dalam bentuk TPB, kita bisa mendapat bonus berupa sketsa atau pin-up yang tidak ada di komik regulernya.

Sekedar catatan, komik "Action Comics #700 tadi merupakan komik Amerika pertama yang mencapai edisi ke 700. Seharusnya ada sertifikat keaslian dari komik itu, tapi saya kurang beruntung untuk mendapatkannya.

Tapi lagi-lagi, hobi saya akan komik Amerika mendapat halangan. Belum sempat saya habiskan komik-komik dari toko tersebut, mereka sudah harus tutup.

Sampai akhirnya saya menemukan fakta kalau medium internet ternyata menjadi semacam tempat pelarian bagi orang2 seperti saya. Ya, di internet, berbagai macam bentuk komik dari Amerika, Eropa, sampai Jepang, bisa di dapatkan secara gratis (di luar biaya sewa warnet atau biaya berlangganan internet).

Saya terus menggunakan internet untuk mengunduh berbagai macam komik. Dan sampai saat ini, koleksi komik yang saya miliki memang masih tergolong sedikit (10 keping DVD), tapi setidaknya, hobi saya akan komik Amerika sampai saat ini masih bisa terpenuhi.

Ketika saya bekerja di salah satu media Nasional yang bersegmen komik Amerika dari Desember 2007 sampai Oktober 2008 lalu, saya banyak sekali mendapat informasi tentang bagaimana mendapatkan komik secara murah (tapi bukan komik baru tentunya). Salah satu caranya adalah dengan mendatangi event Toys Fair yang diselenggarakan beberapa kali dalam setahun.

Dan benar saja. Saya sudah mendatangi dua acara Toys Fair sepanjang tahun 2008 di Jakarta dan berhasil mendapatkan beberapa komik dengan harga murah. Untuk komik reguler, harganya bervariasi dari Rp.5000 – Rp.25000. Sementara untuk TPB, ada satu stand yang menjual berbagai TPB (lama) dengan harga yang—menurut saya—tidak masuk akal (dalam artian positif tentunya). Saya mendapat TPB “John Constantine Hellblazer: Staring At The Wall” terbitan Vertigo Comics tahun 2006 dengan harga Rp.60000 saja! Dan rata-rata harga TPB di toko itu memang berkisar di angka Rp.60000-Rp.120000.

Tapi kalau datang ke acara-acara seperti Toys Fair ini, kita juga mesti cerdik untuk mendapatkan komik yang kita inginkan. Sebab para kolektor biasanya membeli secara borongan. Contohnya, ketika saya ingin membeli TPB “The Losers” karangan Andy Diggle dan digambar oleh Jock sebanyak 5 edisi, saya lengah sebentar untuk mengambil sisa-sisa tabungan saya lewat ATM. Dan ketika kembali ke stand tersebut, buku itu baru saja dibayar oleh seorang bapak-bapak setengah baya. Dan ketika saya tanya penjualnya, mereka bilang kalau TPB tersebut adalah stock terakhir yang mereka miliki. Lemaslah saya...

Tapi intinya, bagi siapapun yang menggemari komik, saran saya adalah: datangilah event-event Toys Fair di kota kalian, sebab selain menjual berbagai macam mainan, acara tersebut juga menjual komik-komik dengan harga yang bagus.

Recent Posts

comments powered by Disqus